mardi 24 avril 2007

Serba Terbalik....

"Rumput tetangga selalu lebih hijau", mungkin pepatah itulah yang pantas untuk mengkhiaskan apa yang terjadi belakangan ini semenjak kita berada dimusim semi. Orang-orang sibuk berjemur untuk memberikan warna pada kulitnya. Saat-saat sekarang ini, bisa dibilang normal kalau kita melihat orang kulit putih yang berkulit kecoklat-coklatan karena belakangan ini matahari semakin mantap menampakkan sinarnya. Sedangkan di Indonesia, banyak orang yang ingin memiliki kulit putih sehingga menarik perhatian industri kecantikan untuk menciptakan produk pemutih, disini terjadi kebalikkannya, orang-orang sibuk mencoklatkan diri dengan menggunakan produk-produk kimia walaupun beberapa produk mengaku bahwa bahan-bahan yang dipakai adalah hasil alam, produk yang ada pun bermacam, dari yang minum, cream, hingga spray bahkan banyak sekali pusat kecantikan yang menyediakan mesin untuk mengabulkan hasrat tersebut.
Beberapa waktu lalu, teman ku pernah bilang mengapa orang-orang berusaha keras untuk memiliki kulit coklat, karena seandainya kita memiliki kulit coklat, berarti kita termasuk orang "kaya" yang bisa pergi berlibur ketempat-tempat dimana sinar matahari berada. Yang lucunya, ada teman perancis yang bilang kalau dia kenal seorang pelajar mahasiswa Indonesia di Taiwan yang menjelaskan kepadanya bahwa di Indonesia, banyak orang yang ingin memiliki kulit putih, yang mengartikan orang tersebut termasuk orang kaya karena tidak harus bekerja dibawah teriknya sinar matahari. Aku terkejut dengan penjelasannya, tidak tahu harus bilang apa, akhirnya diam saja sambil berpikir mungkin benar juga apa yang dijelaskannya.