
Terasa begitu lama hari senin kemarin, apalagi harus dilalui didalam truk tua yang mesinnya seakan-akan berteriak sekeras-kerasnya tepat ditelinga kita. Perjalanan ku kali ini memang berbeda dengan sebelumnya, dikarenakan harus membawa kebutuhan untuk rumah yang sedang diperbaiki, akhirnya Papa turun ke selatan dengan menggunakan truk nya yang berumur 32 tahun, dikarenakan bentuk nya yang unik, dia cukup menarik perhatian orang-orang. Tua-tua keladi, walaupun berisik, tapi tidak memberi masalah, perjalanan berjalan lancar.

Petualangan ku dimulai pada pukul 05.40 setelah selesai "beres-beres" . Seperti biasa, kita tidak melewati jalan tol, tidak hanya dikarenakan harga nya yang mahal tapi lebih menyenangkan melewati jalan alternatif dimana kita bisa menikmati kota-kota yang kita lalui, tidak hanya kota kecil, tapi juga kota besar, misalnya ketika kita melewati
Aix en Provence, mata ku tidak berhenti menatap kearah jendela,
Sainte Victoire, siapa yang tidak mengenalnya, nama sebuah pegunungan yang mengingatkan kita akan seorang pelukis terkenal,
Cezanne. Setelah sempat melihat karya-karya besarnya di Museum
Orsay kali ini aku melihatnya secara langsung, dan mencoba masuk kedalam dunia
Cezanne yang melukiskan
Sainte Victoire dalam nuansa warna yang harmonis.

Setelah
Sainte Victoire, pikiran ku melayang pada sebuah lukisan dimana cahaya merupakan bagian penting, selain beberapa perempuan yang menjadi perhatian sang pelukis,
Les Demoiselle d'Avignon. Buat mereka yang mencintai seni pasti mengenal siapa pelukisnya, Pablo Picasso. Sayangnya kita tidak melewati pusat kota
Avignon.
Perjalanan pun berlanjut dan membawa kita ke sebuah kota yang bernama
Orange dimana terdapat
Base camp nya
Legion Etranger, dan juga terdapat
Arc Roman. Untuk kota ini, kita melewati pusat kota dikarenakan masih pagi. Seperti halnya
Avignon, biasanya kita hanya melewati pinggiran kota saja. Berhenti sebentar untuk mengambil beberapa gambar
Arc Roman yang cukup bersejarah untuk kota ini.
Dikarenakan semua berjalan lancar, akhirnya sampailah kita di sebuah daerah yang bernama La Republique yang terletak diatas bukit, kita pun berhenti untuk makan siang. Perjalanan cukup membuatku enggan menutup mata dikarenakan jalan yang berliku-liku dan terletak diatas bukit.
Perjalanan pun berlanjut dan kita tetap berteguh untuk tidak mengambil jalan tol, Roanne dan Nevers, dua kota yang bisa dibilang besar dibandingkan kota-kota lain yang kita lalui. Cuaca memang sangat mendukung saat itu, bahkan bisa dibilang cukup panas. Yang pada akhirnya kita memutuskan untuk berhenti sejenak di Nevers untuk menikmati McFlurry di McDonalds. Perjalanan kemudian dilanjutkan melalui jalan tol setelah Montargis, sekitar 200 km dari Paris. Yang pada akhirnya kita sampai di rumah jam 21.15....................
|