dimanche 25 mars 2007

Le Week-end

l'Heure d'été est arrivée ce matin à 3h, donc maintenant on est une heure en avance. C'est-à-dire, il n'y a que 5h de décalages d'horaires avec Jakarta où ma chère maman est. Le temps est de plus en plus mieux maintenant même si il fait toujours un peu froid le matin, surtout quand il y a du vent, 4°C demain matin mais la bonne nouvelle est en après-midi, 15°C à Paris. Ce qui est agréable, on a le soleil plus longtemps même s'il se cache parfois.

Ce week-end, il y avait pas de grande chose à faire à part de sortir avec Rosidin (un stagiaire Indonésien à l'école militaire) et ses amis. On voulait aller à la boîte au début mais quand on y est arrivés, il y avait énormément du monde à l'entrée. Donc, on a décidé de rentrer finalement. Cette fois, je ne suis pas rentré à la maison parce qu'il n'y avait plus de train après minuit, donc je dormais à l'appartement de Rosidin. Au début, je suis arrivé de fermer mes yeux et commencer à dormir mais dès qu'il a commencé à dormir, merde!!!!! il a ronflé très fort, alors que je dois me forcé pour dormir mais ça n'a pas marché. C'était vraiment insupportable, même si j'écoutais la musique de mon Ipod, je l'ai toujours entendu. Donc je suis resté pendant au moins une demi heure pour pleurer ma vie en se rendant compte que la décision de passer la nuit chez lui est un enfer. Enfin, j'ai trouvé un moyen pour m'habituer à sa maladie. Je respire à son rythme, finalement je pouvais dormir mais vraiment, incroyable!!!!!

mardi 20 mars 2007

Salju di Musim Semi

Setelah bersantai ria di halaman sekolah sambil menikmati hangat nya sinar matahari minggu kemarin, ternyata tidak bisa berlanjut. Iklim yang seharusnya mulai menghangat di saat ini karena besok adalah hari pertama musim semi, hanya tinggal impian. Sejak awal minggu ini, udara terasa begitu dingin bahkan tadi pagi turun salju (kurang dari 2°c) ditambah lagi angin dingin yang bertiup kencang. Bahkan dikabarkan akan turun salju hingga kamis atau jumat. Hidup memang harus adil, setelah sempat bersenang-senang dengan hangatnya matahari dibulan februari, sekarang harus mengeluarkan kembali mantel dan sweater untuk melindungi tubuh.

dimanche 18 mars 2007

Racisme...

Di televisi ataupun dijalan, kita sering menemukan iklan yang mengajak orang untuk memerangi Racisme. Sebetulnya apa sih yang dipanggil Racisme? Aku teringat percakapan dengan kawan lama mengenai masalah kehidupan ini, dimana pada dasarnya hampir setiap orang bersifat Racisme. Bisa dibilang kadang kelebihan yang dimiliki setiap orang, mendorong nya melakukan hal Racisme walaupun tanpa disadari. Mengapa Racisme itu ada? Bila aku lihat lebih jauh, Racisme timbul dikarenakan rasa cemburu atau rasa waspada.
Teringat akan kejadian tahun 1998 dimana terjadi tragedi menimpa Indonesia dan kebanyakan pihak yang dirugikan adalah penduduk keturunan Tiong hoa (maaf kalau salah tulis). Dalam hal ini, bisa disimpulkan bahwa Racisme timbul dikarenakan rasa cemburu karena mereka bisa dibilang berhasil dalam menggapai hidup makmur melalui usahanya. Tidak hanya di Indonesia, rasa cemburu juga menyebabkan Racisme disini, dinegara maju, Perancis. Untuk pertama kalinya aku merasa khawatir didalam kereta (aku naik kereta terakhir pada tengah malam) dikarenakan ada beberapa pemuda berkulit hitam yang mematikan lampu didalam kereta sambil mengucapkan kata-kata yang cukup keras dan berkaitan dengan Racisme. Walaupun tidak terjadi apa-apa selain lampu yang padam tetapi hal tersebut sangat mengejutkanku karena bisa dibilang kereta yang menuju kotaku selalu aman dan tenang. Akupun teringat akan ucapan Papa ku, yang berpikir sebenarnya mereka (orang kulit hitam) lah yang Racisme terhadap orang-orang kulit putih. Rasa cemburu atau karena mereka tidak diperhatikan di negeri ini? aku pikir rasa cemburu merupakan alasan yang tepat, bisa dibilang Perancis sangat memperhatikan penduduknya dalam berbagai hal kehidupan. Misalnya, sering sekali masalah tempat tinggal menjadi perdebatan di televisi. Walaupun masih ada kekurangan, pemerintah sudah berusaha memakmurkan Quartier Populaire (daerah yang cukup padat penduduknya dan kebanyakan adalah para imigran). Kembali ke masalah didalam kereta, mereka menyebut juga nama Sarkozy, calon presiden yang juga masih berstatus Menteri Dalam Negeri. Di suatu acara televisi, dia pernah bilang bahwa orang-orang yang tinggal di Quartier Populaire mempunyai hak yang sama dengan yang lainnya, tetapi tidak hanya hak, mereka juga memiliki kewajiban yang sama. Kewajiban yang mengharuskan setiap orang untuk turut serta dalam melestarikan apa yang sudah ada dan juga kesadaran akan memiliki apa yang sudah diberikan. Dalam hal ini, aku pikir hilang nya kesadaran akan kewajiban yang membuat mereka tidak bisa merasakan keuntungan yang diberikan.
Tidak hanya orang berkulit hitam yang Racist terhadap kulit putih, tetapi orang berkulit putih juga sering melakukan Racisme terhadap orang berkulit hitam, tapi kebanyakan dari mereka ,yang kebanyakan orang tua bilang bahwa dalam hal ini merupakan sifat berhati-hati. Memang tidak sedikit kita temukan pemuda-pemuda berkulit hitam yang bertingkah-laku dan berbicara semaunya didalam kereta, walaupun kita tidak bisa juga melupakan pemuda-pemuda berkulit putih juga melakukan hal yang sama. Akupun berpikir, jika kita ingin dihormati bukankan kita harus menghormati orang lain atau setidaknya bertingkah laku seadanya dan tidak berlebihan. Sebagai orang asia, Racisme mungkin tidak terlalu dirasakan walaupun kadang bisa saja terjadi. Hanya saja aku selalu berusaha untuk berhati-hati dengan orang-orang yang berasal dari Afrika Utara. Apakah itu juga disebut Racisme?

dimanche 11 mars 2007

Untuk Pertama Kali....

Pesta bersama teman-teman sekolah sampai pagi walaupun satu persatu sudah berguguran karena ngantuk, yang pada akhirnya tinggal ber-4 pada jam 05.00 pagi.

Untuk pertama kali.... Naik metro yang pertama jam 05.45 pagi dikarenakan tidak ada tranportasi malam untuk pulang kerumah, yang akhirnya harus menunggu metro yang pertama, dan ternyata kita tidak sendirian (bersama Vannessa), karena banyak juga orang yang menunggu.

Untuk pertama kali.... Melihat pemandangan terindah yang tidak pernah dilihat sebelumnya dari dalam kereta ketika menuju rumah, dimana kabut masih menyelimuti pagi ketika matahari mulai menampakkan sinarnya, sayang nya tidak membawa kamera.

vendredi 9 mars 2007

Open House EPSAA 2007

Walaupun harus melewati beberapa rintangan, akhirnya Container dalam skala 1:1 selesai diwujudkan kemarin malam. Hasilnya memang tidak sesuai yang diinginkan, karena pada awalnya kita ingin membuat Container beserta rancangan interior nya tapi apa mau dikata, ternyata dana dan waktu tidak mengijinkan. Akhirnya kita pun hanya membangun struktur dari Container tersebut yang kemudian menjadi tempat untuk memamerkan beberapa Container berskala 1:25. Selain itu, kita bisa melewati bagian dalam Container yang memiliki ketinggian sekitar 45 cm dari lantai, menarik bukan?

Container yang dicat merah ini diletakkan ditengah ruangan dan menjadi suatu kebanggaan buat kita, karena untuk pertama kalinya sekolah mewujudkan hasil karya mahasiswa tahun pertama bagian studi Arsitektur dengan skala 1:1, yang dikerjakan langsung oleh para mahasiswa tahun pertama sendiri.

Open House EPSAA 2007


Poster Open House tahun ini tidak sebagus tahun-tahun sebelumnya, bahkan bisa dibilang jelek...


jeudi 8 mars 2007

Hari Perempuan Sedunia

Walaupun semua koran sebagian besar dipenuhi tulisan mengenai aktivitas yang dilakukan para calon Presiden di Perancis, sedikit berbeda hari ini, dikarenakan adanya suatu peristiwa yang mungkin lebih penting, yaitu Hari Perempuan Sedunia. Aku pun baru menyadarinya tadi pagi ketika aku membaca koran gratis didalam kereta. Entah aku lupa atau tidak terlalu menghiraukan, tetapi setahuku hanya hari Ibu lah yang paling akrab di Indonesia. Buatku, kedua hari tersebut saling mengisi satu sama lain, karena perempuan lah yang akan menjadi ibu nantinya walaupun tidak sedikit perempuan yang merasa tidak wajib untuk menjadi ibu terutama di negara-negara maju dimana dimana ketika mereka memiliki karir yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Sedikit ketertarikan mengenai hari yang bersejarah ini yang membawaku pada suatu site internet yang menjelaskan asal-usul mengenai Hari Perempuan Sedunia dan dalam kesempatan ini aku mengucapkan SELAMAT HARI PEREMPUAN SEDUNIA, terutama untuk mereka yang telah menjadi ibu.
Selintas sejarah mengenai Hari Perempuan Sedunia

Hari Perempuan Sedunia sesungguhnya merupakan kisah perempuan biasa menoreh catatan sejarah; sebuah perjuangan berabad-abad lamanya untuk dapat berpartisipasi dalam masyarakat, seperti juga kaum laki-laki. Di masyarakat Yunani Kuno, Lysistrata menggalang gerakan perempuan mogok berhubungan seksual dengan pasangan (laki-laki) mereka untuk menuntuk dihentikannya peperangan; dalam Revolusi Prancis, perempuan Paris berunjuk rasa menuju Versailles sambil menyerukan "kemerdekaan, kesetaraan dan kebersamaan" menuntut hak perempuan untuk ikut dalam pemilu.Ide untuk memperingati hari Perempuan Sedunia sebetulnya telah berkembang sejak seabad yang lalu ketika dunia industri ini sedang dalam masa pengembangan dan pergolakan, peningkatan laju pertumbuhan penduduk dan pemunculan paham-paham radikal. Berikut ini adalah kronologi singkat dari beberapa kejadian penting yang mengiringi perjalanan Hari Perempuan Sedunia.
1909
Dalam rangkaian pendirian Partai Sosialis Amerika, Hari Perempuan Nasional pertama kali diperingati pada tanggak 28 Februari di Amerika Serikat. Hari hari tersebut kemudian terus diperingati perempuan pada setiap hari minggu terakhir bulan Februari sampai tahun 1913.
1910
Pertemuan kelompok sosialis internasional di Copenhagen, Denmark, memutuskan untuk memilikii Hari Perempuan Internasional sebagai penghormatan atas hak-hak asasi perempuan dan mendorong diperolehnya hak suara bagi semua perempuan di dunia. Keputusan ini diterima secara bulat oleh semua peserta yang diikuti oleh lebih dari 100 perempuan dari 17 negara, termasuk tiga perempuan pertama yang dipilih sebagai anggota parlemen Finlandia. Pada saat itu, mereka belum memutuskan pada tanggal berapa peringatan hari tersebut akan diadakan.
1911
Sebagai tindak lanjut dari keputusan yang telah diambil setahun yang lalu, Hari Perempuan Seduani untuk pertamakalinya diperingati (pada tanggal 19 Maret) di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss, dimana lebih dari sejuta perempuan dan laki-laki bersama-sama turun kejalan. Selain hak untuk ikut serta dalam pemilu dan posisi di dalam pemerintahan , mereka menuntut hak bekerja, kesempatan memperoleh pelatihan, dan penghapusan diskriminasi dalam pekerjaan.
Kurang dari seminggu sejak peringatan tersebut, pada tanggal 25 Maret terjadi insiden tragis di New York yang menewaskan lebih dari 140 buruh perempuan yang kebanyakan adalah imigran asal Italia dan Yahudi. Kejadian ini sangat mempengaruhi peraturan perburuhan di Amerika Serikat dan kondisi kerja yang menyebabkan insiden ini terjadi kemudian dikecam habis-habisan selama peringatan Hari Perempuan Internasional tahun berikutnya.
1913-1914
Sebagai bagian dari upaya perdamaian yang berkembang selama berlangsungnya Perang Dunia I, perempuan Rusia memperingati Hari Perempuan Internasional untuk pertama kalinya pada hari Minggu terakhir bulan Februari 1913. Di belahan Eropa lainnya, pada atau sekitar tanggal 8 Maret di tahun berikutnya, perempuan berunjuk rasa baik untuk memprotes perang maupun sebagai ungkapan solidaritas kepada saudara-saudara perempuan di manapun juga.
1917
Karena dua juta tentara Rusia terbunuh dalam perang, perempuan Rusia sekali lagi turun kejalan pada hari minggu terakhir di bulan Februari menyerukan "Roti dan Perdamaian". Para pemimpin politik menentang unjuk rasa tersebut, tetapi para perempuan ini tetap bertahan. Dan sejarah mencatat bahwa empat hari kemudian, Czar (raja) turun tahta dan pemerintahan sementara mengakui hak perempuan untuk ikut serta dalam pemilu. Hari bersejarah itu jatuh pada tanggal 23 Februari di Kalender Julian yang digunakan di Rusia atau tanggal 8 Maret menurut kalender Gregorian (kalender Masehi yang juga kita gunakan). Dan sejak saat itulah Hari Perempuan Sedunia diperingati pada hari yang sama oleh perempuan di seluruh dunia..

lundi 5 mars 2007

Hari Pertama

Setelah 2 minggu liburan, sekolah kembali dimulai. Tidak ada kuliah hari ini karena selama 4 hari, sekolah mempersiapkan Open House, yang akan diadakan tanggal 9 dan 10 maret. Rencananya, mahasiswa tahun pertama akan membuat Container dengan skala 1:1. Dalam tulisanku sebelumnya, aku sudah membahas mengenai proyek yang kita lakukan dimata kuliah Arsitektur sebelum liburan kemarin, dimana Container yang dipilih adalah yang paling memungkinkan untuk diwujudkan dalam ukuran asli. Bisa dibilang, rencana ini adalah suatu Mission Impossible karena kita hanya mempunyai waktu 3 hari setelah hari ini dimana tidak ada yang dikerjakan selain hanya berdebat apa yang sebaiknya dilakukan. Banyak hal yang bisa menyulitkan rencana tersebut, terutama dari segi bahan-bahan yang dibutuhkan, sekolah tidak bisa atau mungkin "tidak mau" memberikan dukungan dana lebih dari yang diharapkan, tapi kita tetap pantang mundur untuk mewujudkannya. Untuk hal perdebatan antara dosen dengan dosen ataupun dosen dengan mahasiswa, merupakan pemandangan yang bisa dibilang hal normal disini walaupun kadang untuk hal kecil yang seharusnya tidak perlu dibesar-besarkan tapi mungkin dikarenakan menyangkut prinsip, atau mungkin itulah yang disebut kebebasan dalam berpikir dan mengungkapkan apa yang kita pikirkan, tetapi jeleknya kadang melewati batas-batas kesopanan dalam berkata-kata. Sering aku merasa bangga sebagai orang timur dalam hal ini. Karena dengan kebudayaan timur yang masih melekat pada didiriku, aku mampu menahan diri agar tetap menjaga nilai-nilai kesopanan dan tidak terpancing untuk mengucapkan kata-kata yang tidak layak dalam perdebatan, walaupun kadang tidak mudah untuk mempertahankannya.
Kembali ke topik Open House. Selain Container dengan skala 1:1, beberapa Container yang berskala 1:25 juga akan ditampilkan. Selain itu, ada juga rumah-rumah Arsitek terkenal yang kita buat dalam skala 1:25. Dan juga beberapa hasil kerja lainnya terutama dikelas gambar.

dimanche 4 mars 2007

Ca y'est.....

Les vacances sont terminées. Demain, je reprends l'école donc je retourne à ma routine comme les parisiens. Métro, Boulot, Dodo....
Je n'avait pas beaucoup de choses à faire pendant ces vacances d'hiver. A part des expositions que j'ai fait à Paris et une soirée chez Sun, je ne dormais presque tout le temps. Les vacances d'hiver.....hmmm, je crois cette année, il faut changer le nom comme il ne fait pas froid donc on n'est pas en hiver. La neige n'est que tombée deux fois en février, et seulement le matin, il n'y en avait plus à l'après-midi. Ce qui est impressionnant, les touristes ou bien le Parisiens qui commençaient à s'asseoir à la terrasse du café, en février!!! où normalement, on préfère rester chez soi pour rester au chaud. Réchauffement de la planète....!!!

samedi 3 mars 2007

La Caravane des Enfoirés

Seperti biasa, makan malam sambil nonton televisi, tapi kali ini acara yang disajikan TF1 (Television Française 1) sedikit istimewa karena hanya dilakukan satu kali setahun. Sebuah konser musikal yang diberi nama La Caravane des Enfoirés dimana konser tersebut diselenggarakan untuk mencari dana yang kemudian disalurkan ke suatu organisasi yang bernama Les Restaurants du Coeur, yang tersebar diseluruh Perancis. Didirikan oleh seorang pelawak yang bernama Coluche (Alm.). Yang menarik, acara kemanusiaan ini tidak berakhir begitu saja, tetapi sabtu ini cd dan dvd nya akan beredar. Banyak sekali penyanyi-penyanyi terkenal yang turut serta menyemarakkan konser musikal ini sehingga konser tersebut menjadi begitu meriah ditambah lagi dengan dekorasi panggungnya yang begitu mewah. Saat asik menikmati makan malam, aku tersentak mendengar apa yang dikatakan Papa "Elle doit être chère, la décoration. Combien il reste de l'argent pour les restos du coeur?" (Harga dekorasinya pasti mahal. Berapa banyak uang yang tersisa untuk resto du coeur) . Benar juga apa yang dikatakannya, kalau seandainya harga dekorasi nya saja sudah mahal, uang yang tersisa tentunya tidaklah begitu banyak. Penyanyi-penyanyi yang mendukungnya mungkin melakukannya dengan sukarela walaupun setiap penyanyi memiliki organisasi sosial masing-masing, tapi bagaimana dengan orang-orang yang bekerja dibelakang layar. Aku pun bertanya kepada diri sendiri apakah ada suatu konser amal yang dilakukan rutin setiap tahun di Indonesia untuk membantu orang-orang yang kekurangan seperti yang dilakukan Les Restaurants du Coeur, karena yang aku tahu, konser amal dilakukan ketika musibah datang dan hasilnya pun tidak hanya dikurangi oleh biaya pelaksanaan, tapi terpotong juga oleh tangan-tangan yang tidak jelas.